Terlalu tamak rasanya bila kita mengharapkan kesempurnaan. Tidak ada jalan hidup yang mulus dan lurus. Karena kita hanya manusia. Kita hanya bisa berusaha dan mengharapkan yang terbaik. Kemampuan kita hanya sejauh itu. Kita tidak dapat mengendalikan hasil akhirnya.
Memang pasti ada ketidakpuasan. Apalagi satu tahun tidaklah sebentar. Pasti ada yang masih mengganjal. Apalagi bila kita merasa masih jauh dari tujuan dan hanya bergerak sedikit dari titik awal. Pasti ada tendensi untuk merasa gagal. Karena waktu tidak pernah berbohong. Waktu merupakan pengingat yang paling lugas dan kejam.
Tapi apa boleh buat, kita tidak bisa mengulang apa yang sudah terjadi. Yang kita miliki hanya sebatas memori. Sekarang kita hanya bisa berjanji kepada diri sendiri agar ke depannya kita akan berusaha lebih keras lagi. Karena kini kita sadar bahwa setiap detik itu berarti. Seluruh harta dan tahta yang ada di dunia ini tidak mampu membawa kita kembali.
Namun ingatlah bahwa di balik tangis selalu ada senyum, di dalam kekalutan selalu tersimpan jawaban. Siklus akan terus terjadi selama kita masih bernyawa. Karena kebahagiaan dan kesedihan merupakan dua poros yang berimbang. Tidak ada yang mutlak. Kita butuh keduanya untuk bertahan hidup.
Karena itu mari kita sambut tahun berikutnya dengan optimis dan pesimis. Percaya bahwa akan ada hal baik dan buruk yang datang. Percaya bahwa setiap senyum dan tangis merupakan keniscayaan yang tidak mungkin kita hindari. Karena kita hanyalah manusia yang serba terbatas. Selalu ada potensi untuk berhasil dan gagal. Terima dengan lapang apa yang akan terjadi nanti. Karena setiap detik yang kita lewati tidak akan terulang lagi.
Segara Banyu Bening