Setiap tulisan selalu aku buat secara spontan. Aku langsung menuangkan apa yang aku pikirkan di saat itu juga. Karena bagiku itulah yang seharusnya kita lakukan. Kita harus selalu sadar dan fokus terhadap apa yang ada di depan mata. Jangan terganggu dengan lamunan masa lalu dan masa depan. Percaya bahwa setiap detik yang kita habiskan sekarang merupakan waktu yang paling berharga.
Sayangnya kita merupakan mahluk yang mudah sekali terombang-ambing. Kita gemar menilai apa yang ada di sekitar, menangkap informasi yang tidak perlu ditangkap. Kita mudah sekali menelan berbagai berita yang beredar. Padahal setiap kalimat negatif yang lewat dapat menghabiskan energi. Dan bila sudah terkuras, kita akan secara otomatis menutup diri.
Coba saja kita dapat mengontrol apa yang kita pikirkan. Sepertinya hidup akan terasa lebih ideal. Apa yang ada di sekitar seharusnya dapat kita gunakan untuk menguatkan diri, bukan melemahkan. Tapi di situlah masalahnya. Kita terlalu sering membuka telinga lebar-lebar untuk mendengarkan opini eksternal.
Mari luangkan waktu sejenak untuk merebah dan bercengkrama dengan diri sendiri. Mari secara perlahan kita kembalikan kesadaran yang mulai memudar . Karena tubuh butuh kalibrasi. Bila terlalu sering diforsir, kerjanya tidak akan efektif lagi.
Ingat bahwa kita terbentuk dari jiwa dan raga. Walau fisik terlihat prima, apa yang ada di dalam diri belum tentu sama. Jangan hanya perhatikan apa yang terlihat oleh mata. Karena kelelahan jiwa merupakan penyakit yang lebih berbahaya.
–Segara Banyu Bening