Mungkin aku jenuh atau bisa saja aku tengah berada dalam situasi yang membosankan. Tapi belakangan ini seringkali aku terjebak dalam kebimbangan. Segala keputusan yang aku buat terasa gamang. Aku bagai berada di luar tubuhku sendiri. Setiap rutinitas yang aku lakukan mulai kehilangan makna. Warna dunia terasa kusam, rasanya pun menjadi hambar.

Padahal aku adalah seseorang yang ambisius. Aku berani menantang diri sendiri untuk mendapatkan apa yang aku inginkan. Namun sekarang berbeda. Aku sering kali menyerah kepada kenyataan, mengakui kegagalan. Aku tidak mau lagi memaksakan kehendak. Aku lebih memilih untuk diam di tempat daripada maju ke depan.

Sepertinya pengalaman yang membuatku seperti ini. Aku sudah pasrah dengan kenyataan pahit bahwa dunia tidak mampu lagi mewujudkan mimpi yang aku punya. Karena segala sesuatunya sudah berubah, persepsi orang yang hidup di dalamnya juga ikut berubah. Apa yang aku anggap hebat sudah tidak lagi dianggap hebat. Apa yang aku anggap benar mulai diragukan oleh banyak orang.

Tapi aku tidak bisa menyalahkan faktor eksternal. Aku tidak tergerus sendiri, setiap mahluk yang hidup ikut terdampak. Aku seharusnya mampu beradaptasi atau setidaknya bertahan dengan pendirian yang aku punya. Entah mengapa kini aku mudah terjajah. Padahal kesempatan tidak hilang, hanya berpindah.

Maka bukankah wajar rasanya bila aku sedikit kehilangan diri? Wajar bila aku seringkali tersesat? Karena aku tidak akrab dengan dunia ini. Aku tidak bersahabat dengan apa yang ada di dalamnya. Mungkin aku harus menyisihkan waktu untuk melakukan pendekatan. Karena aku butuh ruang untuk berekspresi. Aku tidak mau terkurung egoku sendiri. Aku yakin masih ada yang dapat aku gapai meski tidak sebesar mimpi.

Segara Banyu Bening