Ramai sekali, telinga ini seakan mendapat muatan yang berlebih. Seluruh suara yang ada telah melebur menjadi satu, menghasilkan instrumen bising yang tidak enak didengar.

Sepertinya tidak baik apabila terlalu lama berada dalam kondisi seperti ini.  Kedua telinga ini bisa-bisa menjadi kebal dengan suara yang sebenarnya. Lebih parahnya, lama kelamaan kedua telinga ini bisa saja kehilangan kemampuannya untuk memilah-milah suara yang layak untuk dicerna.

Bahaya, apalagi untuk kita yang ingin berkembang. Lagipula, bukankah lebih baik bekerja dibanding berbicara? Sepertinya teriakan sekeras apapun akan menjadi sia-sia apabila tidak ditindaklanjuti dengan sebuah aksi yang konkret.

Semoga saja kebisingan ini tidak mewabah. Karena polusi suara sama berbahayanya dengan polusi karbon dioksida. Sama-sama mematikan, tetapi dengan cara yang berbeda.

-Segara