Aku enggan beranjak. Masa lalu begitu indah. Untuk apa aku bergerak maju? Belum tentu ada cahaya di sana. Bisa saja aku tersesat di antara kabut yang begitu pekat. Terlalu bias, lebih baik aku kembali ke masa lalu. Beragam kenikmatan dulu aku terima secara cuma-cuma. Tidak ada sesal, yang ada hanya senyum yang berkelanjutan. Aku bisa jadi pahlawan di dalam kisahku sendiri. Tidak seperti sekarang. Sekarang aku bukan siapa-siapa. Aku hanyalah seseorang yang lemah, seseorang yang rela melupakan berbagai mimpi demi kepuasan sementara.
Kembali, aku ingin kembali. Belum terlambat, aku masih bisa kembali.
Tetapi, apakah perlu?
Aku bukan pengecut. Aku tidak akan menyerah. Petualangan ini baru saja dimulai. Akan aku jelajahi setiap ruang yang belum kukenal. Untuk apa mengulang memori yang dulu, sepertinya perjalanan kali ini akan berujung ke sesuatu yang lebih indah. Terlalu cepat untuk mengaku kalah. Masih banyak jalan yang belum terjamah. Akan kuraih mimpi itu meskipun sulit. Lagipula Ia telah berjanji, bahwa seberat apapun cobaan yang kita terima, pasti akan ada jalan keluarnya.
– Segara