Sepertinya belakangan ini waktu berlalu begitu cepat. Tidak terasa ternyata bulan Februari sudah habis. Padahal rasanya baru kemarin tahun berganti. Mungkin ini adalah dampak kebiasaan baru. Wajar saja, dulu kita yang terbiasa bergerak dengan bebas, kini serba terbatas. Interaksi antar manusia menjadi barang langka. Tapi apa boleh buat, ini yang bisa kita lakukan sekarang demi menyelesaikan pandemi. Bila tidak kita taati, masalah ini akan terus menerus berlangsung tanpa henti.

Namun sedikit demi sedikit kita mulai bergerak. Distribusi vaksin sepertinya dapat dipercepat. Kini sudah banyak saudara kita di luar sana yang kebal akan virus ini. Aku bahagia karena yang pertama kali mendapatkan kekebalan itu adalah para tenaga medis. Sejujurnya dalam hati aku selalu sedih saat melihat berita. Banyak sekali dari mereka yang terpaksa tumbang saat berjuang. Padahal seharusnya mereka adalah garda terakhir dalam pertarungan melawan virus. Tapi karena kondisi yang ada, mereka dengan berani berdiri di depan. Maka, semoga saja kali ini ancaman tersebut dapat diredam. Sehingga mereka dapat bekerja dengan lebih tenang, jauh dari nuansa kelam.

Selain peristiwa yang terjadi di luar sana, di bulan ini aku juga telah merilis single baru yang berjudul “Terlambat Mencintaimu”.  Lagu ini aku ciptakan pada tahun 2020 yang terinspirasi dari terjadinya pandemi. Aku tidak akan menceritakan makna lagu ini di sini. Namun secara garis besar, aku merasa bahwa banyak sekali dari kita yang kehilangan orang yang kita cintai di saat pandemi berlangsung. Dan melalui “Terlambat Mencintaimu” aku mencoba menggambarkan penyesalan yang begitu dalam bila kita terlambat dan kehilangan kesempatan untuk menyampaikan perasaan kepada orang yang kita cintai. Karena seringkali kita lupa bahwa waktu merupakan kemewahan yang tidak dapat kita miliki selamanya.

Sepertinya tahun ini akan menjadi tahun yang menarik. Semoga saja pandemi ini berangsur hilang dan akhirnya kita dapat kembali menjalani kehidupan dengan normal. Mungkin tidak dalam waktu yang cepat, namun perlahan tapi pasti. Mari mulai bergerak selangkah demi selangkah melanjutkan apa yang tahun lalu tertunda. Tetap jaga protokol kesehatan dan mengikuti setiap anjuran demi mempercepat penyelesaian pademi. Sekelompok orang saja tidak akan bisa menjadi penawarnya. Kita harus lakukan secara bersama, serentak, dan konsisten. Bila sudah, pasti perbaikan akan terjadi. Karena pada dasarnya aku yakin bahwa usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil.

-Segara Banyu Bening