Gejolak dunia sepertinya begitu besar belakangan ini. Pandemi yang berkepanjangan ternyata tidak menjadi akhir dari problematika yang kita rasakan bersama. Karena ada kejadian baru yang tidak kalah menyeramkan. Ada negara besar nan jauh di sana yang melakukan agresi militer ke negara tetangganya. Pertempuran masih terjadi sampai detik ini. Pertempuran yang dulu hanya dapat aku lihat di dalam buku sejarah.

Entah mengapa hal itu bisa terjadi. Karena sepertinya pandemi saja sudah memberikan derita yang berat kepada banyak orang. Aku tidak mau membahas masalah politik. Aku hanya mau membahas manusia yang terdampak. Aku lihat banyak tangis dan kecemasan di mata orang-orang yang tidak ingin terlibat dalam peperangan ini. Mereka terpaksa melarikan diri atau berjuang demi membela negaranya. Dan semua itu terjadi karena para penguasa berkata demikian. Mereka hanya terjebak di antara negosiasi yang menyakitkan.

Memang, kita sebagai rakyat hanya bisa mengikuti apa yang diperintahkan. Karena kita sudah terlanjur percaya dan menitipkan jiwa di tangan para pemimpin. Kita hanya bisa berharap bahwa mereka masih mementingkan nyawa dibandingkan dengan yang lainnya. Karena nyawa tidak dapat tergantikan oleh apapun itu. Mungkin bagi satuan militer nyawa hanyalah angka. Tapi bagi orang yang mereka cintai, satu nyawa berarti segalanya.

Mari berharap agar mereka yang ada di sana dapat melewati kondisi ini dengan baik. Semoga konflik lekas tuntas agar tidak ada lagi korban yang berjatuhan. Aku tahu bahwa sekumpulan kalimat tidak akan bermakna apa-apa bila tidak ada tindakan yang konkret. Tapi aku tidak tahu harus melakukan apa lagi. Lagipula ada kalanya kita tidak berdaya dan hanya bisa mengandalkan doa. Karena aku percaya bahwa Ia yang ada di atas sana dapat mendengar segalanya.

Segara Banyu Bening