Salah dan benar bisa diputar balik tergantung bagaimana kita melihatnya. Setiap sudut pandang berhak memiliki penilaiannya masing-masing. Karena itu aku tidak berani berkata bahwa aku tahu secara mutlak mana yang benar dan mana yang salah. Aku sadar betul bahwa aku hanyalah manusia biasa yang memiliki keterbatasan dalam melihat dan mencerna apa yang terjadi di sekitar.
Menurutku lebih baik kita merasa ragu daripada yakin akan sesuatu yang semu. Lebih baik kita diam daripada berlari mengejar bayang-bayang. Satu kalimat bisa bermakna ganda. Bila tidak hati-hati kita dapat tersesat karenanya.
Sayangnya ego kita berkuasa. Kita tidak mau melihat arah lain bila hati sudah percaya. Harga diri kita nilainya terlalu tinggi untuk dipertaruhkan. Itulah sebabnya konflik terus terjadi. Karena pada akhirnya kita tidak pernah mencari solusi. Kita sibuk memperbincangkan kehormatan, bukan kebenaran.
Padahal mengalah bukan berarti kalah. Ada kalanya kita harus menyerang, ada kalanya kita harus bertahan. Untuk apa terlibat dalam konflik yang tidak ingin diselesaikan. Aku rela dicap sebagai pecundang bila memang itu dapat meredam kobaran. Bagiku tidak ada artinya menjadi jagoan. Karena dalam perkelahian yang mungkin kita dapat hanyalah penderitaan.
Segara Banyu Bening