Entah, aku tidak paham. Bagaimana bisa seseorang merenggut nyawa orang lain. Aku tidak tahu di mana salahnya sampai ada emosi yang membenarkan perbuatan tersebut. Apalagi bila direncanakan. Aku tidak dapat mencerna kenyataan bahwa manusia dapat menjadi sekeji itu. Padahal kita dibekali dengan akal, berbeda dengan mahluk lainnya. Dan bila akal mulai buyar, seharusnya masih ada hati nurani yang dapat dijadikan panutan.
Apakah ini sifat yang terjadi karena keterpaksaan? Atau memang sudah ada bibitya sejak kita lahir? Aku percaya bahwa kita lahir secara suci. Kita bagai kertas putih tanpa noda. Faktor internal dan eksternal yang ada membetuk kita secara perlahan. Maka, tidak mungkin pada dasarnya kita dilahirkan jahat. Lebih masuk akal bahwa kita dilahirkan secara netral.
Mungkin juga dunia sudah berubah. Atau kita yang berada di dalamnya yang berubah. Kebenaran menjadi semu. Setiap tindakan jahat seakan-akan memiliki alasan yang masuk akal. Karena sekarang dunia bukan melihat mana yang benar, melainkan mana yang lebih banyak dianggap benar. Maka setiap perilaku menyimpang dapat memiliki pembenaran. Benar dan salah dapat selalu diperdepatkan.
Memang, banyak ketidakpastian di dalam hidup ini. Kita tidak dapat melihat hitam dan putih di setiap fenomena yang ada. Menurutku itulah yang membuatnya indah. Membuat kita mampu bergerak dan tumbuh. Tapi sepertinya sudah pasti salah bila kita merugikan orang lain saat melakukannya. Karena kita hidup secara bersama, secara beriringan. Mahluk sosial memerlukan satu sama lain untuk berkembang, bukan untuk saling menjatuhkan.
Semoga saja apa yang aku lihat belakangan ini hanyalah kekhilafan yang insidental. Rentetan kejadian kurang mengenakan yang ada di layar kaca hanyalah anomali yang tidak berkelanjutan. Karena aku lelah melihatnya secara terus menerus. Aku sedih dengan kenyataan bahwa peristiwa seperti itu dapat terjadi. Tapi itulah hidup. Kita tidak dapat mengontrol apa yang ada di luar diri kita. Kita hanya mampu membentengi dan mengambil pelajaran dari berbagai peristiwa yang ada.
Segara Banyu Bening