Mimpi tentang keberhasilan selalu mengaburkan realita. Kebahagiaan yang didapatkan setelah sampai ke tujuan tampak begitu indah. Aku ingin lekas berada di sana. Menikmati segala jeri payah yang telah aku lakukan selama ini. Namun sepertinya jalan yang harus aku tempuh masih panjang. Karena saat ini hanya setitik cahaya yang terlihat dan letaknya jauh di ujung sana.
Memang begitulah adanya. Apa yang aku harapkan selalu berbeda dari kenyataan. Semakin cepat aku berlari tidak membuatku cepat sampai ke tujuan. Segala kerja kerasku hanya menggiringku maju sejengkal ke depan. Lelah rasanya bertarung dengan diri sendiri. Memaksa diri untuk terus berjuang meski berbagai bisikan mengajakku untuk berhenti.
Mungkin inilah yang dirasakan oleh mereka yang tengah meraih mimpi. Karena sepertinya wajar bila banyak tantangan dan rintangan sebelum kita dapat menggapai sesuatu yang bermakna. Bila mudah, mimpi tersebut akan terasa hambar. Mimpi yang sulit membuat kita bergerak, memaksa kita untuk bertindak. Karena tanpa tujuan kita akan menjadi gamang, tersesat, dan akhirnya tenggelam dalam ketidakpastian.
Karena itu akan aku nikmati masa ini. Masa di mana aku tersiksa dengan mimpi yang aku ciptakan sendiri. Aku sadar betul bahwa perjalanan akan sulit. Banyak pahit yang harus aku telan, derita yang harus aku rasakan. Tapi itulah prosesnya. Lebih baik aku jalan selangkah demi selangkah ke arah yang benar daripada berlari tanpa tujuan. Lagipula aku tidak berada dalam sebuah pertandingan. Tempo hidupku tidak bisa diperbandingkan.
Segara Banyu Bening