Aku sedang berada di persimpangan jalan. Aku sulit memilih jalur mana yang akan aku ambil. Keduanya penuh dengan resiko. Keduanya dapat membawa kebahagiaan dan kesedihan. Bila memungkinkan, aku tidak ingin memilih. Namun aku sadar bahwa aku adalah manusia yang serba terbatas. Aku harus fokus kepada satu hal untuk dapat berkembang.

Aku percaya bahwa kita tidak boleh membatasi diri. Kita harus mencari ilmu ke manapun kita pergi. Namun bila berlebihan, kita akan kewalahan. Otak kita memiliki kapasitas terbatas. Kita tidak bisa ahli di segala bidang. Karena secara desain sepertinya kita diciptakan demikian. Setiap manusia membutuhkan satu sama lain untuk dapat bergerak maju.

Memang sulit bagiku untuk menerima kenyataan tersebut. Karena menurutku itu tidak adil. Seharusnya kita bisa menjadi hebat di setiap bidang yang kita inginkan. Seharusnya kesempatan terbuka lebar bagi kita yang memang berusaha keras. Namun setelah bertambahnya usia aku sadar bahwa dunia tidak bekerja seperti itu. Kita harus selalu berkolaborasi dalam menciptakan suatu hal. Kita tidak bisa tumbuh tanpa ada bantuan dari orang lain.

Maka sudah saatnya bagiku untuk memilih. Meski sulit, aku relakan egoku untuk mengalah dan menyerah dengan kenyataan. Semoga saja pilihanku kali ini tepat. Karena waktu tidak bisa aku jadikan sandaran. Setiap detik yang berlalu kini menjadi resiko. Setiap detik yang aku habiskan di dalam kegamangan dapat mempengaruhi apa yang mungkin terjadi di masa depan.

Segara Banyu Bening