Terkadang aku ingin mengulang apa yang terjadi di masa lalu. Aku ingin kembali menjadi anak kecil yang tidak memiliki beban dan berbagai tanggung jawab. Karena sepertinya waktu itu aku merasakan kebebasan yang seutuhnya. Aku dapat berkelana ke sana kemari tanpa ada tekanan yang berarti. Aku dapat dengan mudah memancing senyum agar dapat kembali muncul di wajahku. Tapi kini semua berbeda. Menjadi dewasa telah membuatku lupa akan betapa mudahnya kita dapat menangkap kebahagiaan.

Coba saja kita dapat menuntaskan segala masalah dengan instan. Pasti beban yang kita pikul saat ini jauh berkurang. Karena pada kenyataannya kini kita berada dalam kondisi yang jauh dari ideal. Kita semua telah dilanda ketidaknyamanan dalam waktu yang lama. Bumi seakan tengkurap. Segala pergerakan terhenti. Kita hanya bisa bertahan dan bertahan. Karena lawan kali ini jauh lebih berat dari lawan-lawan sebelumnya. Kali ini musuhnya mudah sekali menyelinap di antara kegelisahan banyak orang.

Namun sepertinya kita tidak perlu banyak membahas tentang penderitaan. Karena tanpa diperbincangkan, derita pasti ada. Mungkin lebih baik kita membahas tentang solusi dan apa yang bisa kita lakukan saat ini. Lagipula sampai kapanpun itu kita akan selalu menghadapi masalah, hanya saja dengan bentuk yang berbeda-beda. Anggap saja kita berada di hutan dan masalah adalah semak belukar yang perlu kita tebas sebelum akhirnya dapat melanjutkan perjalanan.

Dan ingatlah bahwa kita tidak pernah sendiri. Kita adalah mahluk sosial yang didesain untuk selalu hidup beriringan. Jadi jangan pernah merasa sendiri. Kita dapat menghadapi setiap masalah secara bersama-sama. Buktinya banyak orang di luar sana yang berusaha keras untuk memperbaiki keadaan. Banyak dari mereka yang rela mengorbankan jiwa demi orang lain yang tidak mereka kenal. Percayalah bahwa setiap manusia memiliki hati nurani. Bila dibutuhkan, pasti akan ada yang datang untuk menolong.

Karena itu jangan sampai terbawa arus kegelisahan. Akui bahwa kita berada dalam kondisi yang tidak mengenakkan dan kita belum bisa beranjak dari sini. Karena dengan mengakui kita memilih untuk tidak mengabaikan apa yang terjadi. Dan menurutku lebih baik kita menelan kenyataan pahit daripada terjebak dalam halusinasi yang manis. Dengan melakukannya kita menjadi sigap menghadapi apa yang mungkin datang menyerang. Dan sepertinya lebih baik kita siap berperang daripada menyerah dengan keadaan.

Namun di luar itu, jangan lupa menyisisihkan waktu sejenak untuk menyapa diri sendiri. Jangan lupa untuk berterima kasih dan memuji apa yang sudah kalian lakukan selama ini. Jadilah pelopor senyum untuk diri kalian sendiri. Karena pada akhirnya kalianlah pemimpin diri. Apapun yang ada di sekitar tidak dapat mengubah apa yang kalian percaya. Jujurlah terhadap segala perasaan yang hinggap di dalam jiwa dan resapi segala kesedihan dan kebahagiaan yang muncul karenanya.

Segara Banyu Bening

versi video: https://youtu.be/17OmjeJJWpk