Toleransi merupakan salah satu cara bagi kita untuk dapat hidup berdampingan. Tidak mungkin kita selalu sepakat akan setiap hal. Pasti ada ketidakcocokan dan ketidaksesuaiaan. Karena setiap manusia dibekali akal untuk berpikir. Setiap orang punya sudut pandangnya masing-masing. Maka tidak perlu bertengkar bila berbeda pendapat. Salah dan benar adalah abu-abu, tergantung siapa yang melihatnya.
Aku baru memahaminya belakangan ini. Aku baru tahu bahwa kita semua memiliki cara berpikir yang berbeda-beda. Kita tidak dapat memaksakan kehendak. Pengalaman hidup telah membentuk pola pikir kita masing-masing. Satu hal yang sama dapat menjadi berbeda bila diterjemahkan oleh beberapa orang. Karena itu komunikasi merupakan hal yang krusial. Karena tanpa adanya komunikasi yang baik kita akan terus menerus bertengkar tanpa menemukan solusi yang jelas.
Itulah mengapa aku mulai senang mendengar dibanding berbicara. Aku lebih senang melihat dibanding memperlihatkan. Aku ingin memperluas wawasanku. Aku ingin menyerap lebih banyak pemikiran agar aku dapat menilai sebuah peristiwa secara lebih cermat. Aku tidak mau terkurung dalam pola pikir kolot yang menyatakan bahwa baik dan buruk merupakan sesuatu yang absolut. Apalagi sekarang dunia sudah berubah, kita tidak dapat boleh percaya akan sesuatu tanpa menganalisanya terlebih dahulu.
Kesadaran ini membuatku ingin lekas mengembara lebih jauh lagi. Aku ingin belajar dari lebih banyak orang. Melihat wajah-wajah yang tersebar di muka bumi ini. Aku ingin menangkap inspirasi dari senyum dan tawa mereka. Aku ingin mempelajari makna air mata yang jatuh di wajah mereka. Aku percaya bahwa pasti ada keselarasan di dalam perbedaan yang ada. Karena kita ada untuk saling melengkapi, bukan saling menjajah.
Segara Banyu Bening