Belakangan ini aku sulit menggubah sebuah karya. Pikiranku selalu saja tersita dengan apa yang ada di depan mata. Setiap masalah yang datang harus aku selesaikan dengan segera. Padahal aku rindu menenggelamkan diri di dalam lautan imajinasi. Mengembara tanpa arah demi mencari inspirasi.
Tapi sepertinya hal itu tidak mungkin terjadi lagi. Kini tubuhku sudah memiliki jangkar. Ke manapun aku pergi, aku harus ikut menyeretnya. Aku tidak lagi bebas. Aku tidak bisa mengelana terlalu jauh. Karena kini aku bukan hanya aku. Aku telah merelakan diri untuk melebur bersama kumpulan manusia lainnya demi menggerakkan dunia.
Mungkin inilah yang dinamakan pendewasaan. Setiap pengalaman yang kita dapat akan mempersempit ruang untuk menerawang. Karena kita tidak bisa lagi melihat secara leluasa. Kenyataan memaksa kita untuk memilih apa yang layak bernaung di dalam angan, bukan apa yang kita idamkan. Karena kita menjadi lebih realistis. Harapan dan keinginan tidak lebih dari sekedar kenangan masa lalu.
Meski demikan, aku akan terus berusaha untuk berimajinasi. Karena hanya dengan itulah kita dapat melihat dunia secara utuh. Aku masih ingin melihat beragam warna yang ada. Aku masih ingin merasakaan kebahagiaan sederhana yang dulu mudah aku dapatkan. Aku masih ingin bergerak dengan nyaman dan tenteram setiap harinya. Aku ingin kembali menjadi pemimpin diri yang berani melangkah maju menuju ketidakpastian. Karena di sanalah inspirasi berada.Di ruang imaji yang kini jarang terjamah.
-Segara Banyu Bening