Sependapat dengan malam, hari ini aku akan diam dan menelantarkan diri di antara kesunyian. Lagipula buat apa berbicara tapi kosong, sia-sia, tidak ada gunanya. Lebih baik hari ini aku diam dan berbaring di tengah rerumputan.
Semoga saja akalku lekas kembali. Aku khawatir ia pergi terlalu jauh hingga tersesat. Sekarang ini, aku butuh akal, akal yang diberikan oleh-Nya. Akal yang masih suci, yang telah Ia rancang agar kita dapat hidup dengan rukun, tentram dan damai.
Kembalilah, cepat kembali, lama-lama aku bisa gila. Bukan gila seperti mereka yang berdiri di tengah jalan tanpa busana, namun gila dengan tahapan yang lebih tinggi. Kegilaan yang akan membuatku serakah dan buta akan kenikmatan yang sesungguhnya.
– Segara