Aku selalu menilai baik bulan ini. Bagaimana tidak, di bulan ini aku mengikat janji dengan seseorang yang sangat aku cintai. Di bulan ini aku memulai perjalanan baru, mengarungi manis dan pahitnya kehidupan bersama. Mungkin kamu bisa menganggap bahwa aku adalah budak cinta. Tapi menurutku aku lebih dari itu. Aku adalah seseorang yang kini tidak tahu caranya untuk hidup tanpanya.

Setiap orang memiliki kisah asmaranya masing-masing. Aku tidak akan menganggap bahwa kisahku lebih spesial dari kisah yang lain. Malah menurutku hubungan kita dimulai dengan pertemuan yang sederhana. Tidak ada percikan berlebihan, hanya sebatas gelora yang redup dan menenangkan. Aku menyapa dan ia membalas sapaanku. Kami lalu bercengkrama dan berbagi tawa.

Beruntungnya kita mudah sekali menyatu. Segalanya mengalir begitu saja tanpa ada hambatan berarti. Kita melekat bagai velkro. Meski berbeda, setiap interaksi membuat kita semakin dekat. Tidak ada kecanggungan yang terasa. Yang ada malah perasaan lega. Karena kita tidak perlu lagi mencari, apa yang ada di depan mata terasa begitu sempurna.

Meski demikian kita tidak mau gegabah dan memutuskan untuk bersatu begitu saja. Kita izinkan waktu berbicara dan menguji hubungan kita. Kita menghabiskan hari, minggu, bulan, dan tahun untuk saling mengenal lebih jauh lagi. Kita tidak mau tergesa-gesa. Kita percaya bahwa cinta membutuhkan waktu untuk tumbuh dan berkembang.

Entah apa yang terjadi kepadaku bila kita tidak bertemu saat itu. Bila aku mengurungkan niat untuk mulai mendekatimu. Mungkin sekarang aku tidak dapat menulis tulisan ini. Karena kau adalah salah satu alasanku untuk berkarya. Penyemangat di saat tidak ada yang percaya. Kau lebih dari sekedar pasangan. Kau adalah salah satu sumber inspirasi yang paling berharga.

Segara Banyu Bening