Selanjutnya
Walau hanya sedikit, setidaknya percikan itu mulai terlihat. Senyum yang sebelumnya hanya dapat kunikmati secara diam-diam, kini lebih mudah kudapatkan. Untung aku berani menyapa, karena dengan beberapa kalimat yang aku lontarkan sebelumnya, aku berhasil membuat...
Cemas
Sekarang, apa yang harus aku lakukan? Aku mendadak gagap sewaktu berada dekat dengannya. Seluruh bagian tubuh ini seakan membelot, mengabaikan perintahku. Peluh mengalir deras, tangan gemetar, detak jantung yang begitu cepat membuatku sulit untuk bernafas. Aku ingin...
Ragu
Betapa mudahnya hati ini goyah. Keyakinan yang telah tersemat, seakan menemukan cara untuk melarikan diri. Yang tersisa hanyalah ragu. Walau setitik, efeknya luar biasa. Tanpa menunggu lama, ragu dapat dengan mudah menemukan celah untuk menyelusup kedalam sela-sela...
Enggan Beranjak
Aku enggan beranjak. Masa lalu begitu indah. Untuk apa aku bergerak maju? Belum tentu ada cahaya di sana. Bisa saja aku tersesat di antara kabut yang begitu pekat. Terlalu bias, lebih baik aku kembali ke masa lalu. Beragam kenikmatan dulu aku terima secara cuma-cuma....
Gelisah
Malam. Cahaya yang sebelumnya menerangi belahan bumi ini telah bergerak dan menjauh. Apa yang sebelumnya terlihat dengan jelas perlahan memudar. Dedaunan yang nampak indah pada siang hari telah tenggelam dalam gelap. Warna-warni bunga yang hadir sebagai pemanis...
Bising
Ramai sekali, telinga ini seakan mendapat muatan yang berlebih. Seluruh suara yang ada telah melebur menjadi satu, menghasilkan instrumen bising yang tidak enak didengar. Sepertinya tidak baik apabila terlalu lama berada dalam kondisi seperti ini. Kedua telinga ini...
Mencari di tempat yang salah
Mengapa kita sering menyianyiakan waktu untuk membincangkan masalah? Mengapa tidak lebih banyak membincangkan solusinya saja? Sepertinya pemikiran itu lebih masuk akal. Bukankah yang kita cari adalah solusi? Atau jangan-jangan sekarang trennya sudah berubah. Apakah...
Sihir Teknologi
Aku lupa, kapan terakhir kali aku bertatap muka dengan matahari. Kapan terakhir kali aku merasakan hangat yang menjalar dari ujung rambut hingga telapak kaki. Sepertinya sudah lama aku menelantarkan nikmat yang melimpah ini. Sekarang aku lebih banyak berada di dalam...
Argumen
Kapan perselisihan ini akan usai? Yang beradu pendapat akan memperkuat argumennya masing-masing. Apabila alasan yang digunakan terasa lemah, mereka akan segera membentengi diri dengan berbagai persenjataan. Mungkin awalnya senjata yang digunakan adalah ilmu...
Sependapat dengan malam
Sependapat dengan malam, hari ini aku akan diam dan menelantarkan diri di antara kesunyian. Lagipula buat apa berbicara tapi kosong, sia-sia, tidak ada gunanya. Lebih baik hari ini aku diam dan berbaring di tengah rerumputan. Semoga saja akalku lekas kembali. Aku...